- Home »
- Serang- menemukan kehangatan
Catatanku
On Minggu, 23 Januari 2011
Pagi ini,matahari menyusup di sela-sela pagi.Kabut tipis meresap dalam kaki-kaki bukit dan membaur jatuh dalam dedaunan,lekat didalmnya.Tak terlalu cerah pagi ini,mendung menyusup di sekitar scenic mengesankan ini.Bibit-bibit kehangatan masih tersembunyi di horison pagi.Setitik-titik terlihat semburat semangat mentari menembus kabut membias cahaya oranye menelusup pekatnya kabut ,diikuti kicauan burung geraja menyeruak keluar dari sarang bergerombol dan membentuk formasi V.Pagi ini,aku berada di riuh pertemuan kehangatan dan kedinginan pegunungan Serang,disela-sela orkestrasi pagi Illahi.Lepas dari kebisingian dan semua gegap gempita kota Purwokerto yang menyesakan.
Inilah hidup kawan.Merasakan dingin,menghisap lekat kehangatan warga pegunungan.Pegunungan ini tercipta bagai titik temu dingin dan hangat,kehangatan tercipta dari senyum kuning gigi warganya,terselip jambe nginang di sela mulut mereka.Inilah magis alam,mereka menciptakan kehangatan sendiri bernama keramahan.Membaur sekenanya,menyapa seakan keluarga mereka sendiri dan bercanda dengan amat sangat elegan.Mereka jauh dari keramaian,jauh dari rongrongan bengis ego,bebas dari setan bernama materialisme.Dari pegunungan ini mereka lahir dan menangkap scenic ini tiap hari,seakan-akan scenic pagi mengajarkan mereka tentang alam yang dengan tangan terbuka memeluk rumah-rumah mereka,menelusup di area paling hangat –hati-.
Pembubaran kepengurusan HMJA 2010 tampaknya memang sengaja terserak di sudut pegunungan ini.Untuk menemukan kembali arti sebuah keluarga.