Archive for Januari 2011
Para pembudak harta
Hari ini aku bangun jam setengah 5.Aku bangun saat subuh berkumandang di tiang-tiang masjid,saat dingin mencapai titik puncak.Aku bangun tentu bukan kemauanku,kedua orang tua sepertinya mengerahkan segala cara untuk membuatku bangun.Banyak hal yang aku pelajari di Subuh.
Rumahku tak jauh dari pasar.Rumahku hanya terpisah dari jalan raya dengan pasar,hanya diperlukan 30 detik untuk sampai di gerbangnya.Aku besar dan merasakan semangat tak jauh dari Pasar Sokaraja.Tempat itu merupakan denyut nadi pertama yang terbangun saat pagi menjemput bagi kota kecilku.Tempat itu mulai menggeliat dari sepertiga malam.Pasar merupakan sandaran harapan dimana tempat tersebut memberikan garansi atas kehidupanmu.Itulah mantra yang ditiupkan para setan penghuninya.Maka saat jam mulai bergerak ke angka tiga atau empat pagi,para penjual sayur,buah,dan banyak rupa-rupa bergerak beriringan dari rumah mereka.Aku dengar kebanyakan dari mereka berasal dari bukit-bukit terpencil di Suro atau Srowot dan memerlukan perjalan sekitar 1 jam yang paling dekat dan 2 jam untuk perjalanan yang lebih berliku.Maka iring-iringan itu disusupi semangat kesurupan duniawi,mereka berasal dari desa terpencil dan telah terbutakan atas magis pasar.Terbangun mereka di sepertiga malam untuk mulai memberesi dagangannya,saat Subuh mengudara mereka bergerak ke tempat menjanjikan itu.Sungguh ironi seperti ini yang aku lihat hampir setiap pagi.
Aku bukanlah ustadz atau anak pesantren,setidaknya talik ulur antara dunia dan akhirat sangat kentara disekitarku dan membuat nuraniku berkata .Aku bukanlah pemuda yang cukup cakap dalam beriman dan istiqomah di dalamnya.Mereka para pembudak harta berpikir secara rasional tentang pemenuhan kebutuhan meraka dan dengan sadar mengeringkan kepercayaan atas religi mereka.Urusan perut mereka prioritaskan di urutan tertinggi kebutuhannya.Hal-hal yang tidak berkaitan dengan kebutuhan primer seharusnya diminimalisir atau kalau perlu dihilangkan,itulah agenda harian mereka.Detik ini aku berpikir bagaimana pasar bisa begitu bengis dan mengikis sisi humanis manusia yang fitroh,suci.
Itu secuil kisah untuk mereka yang membudakan diri kepada hal paling rasional di dunia : HARTA.Untuk kelas yang lebih elite,bahkan golongan ini tak jauh-jauh dari area pasar.Mereka punya rumah-rumah yang selalu dibuat megah tiap tahunnya.Saat panggilan subuh memancar,mereka merapikan jualan menjanjikannya,snack atau makanan-makanan kecil atau apapun jenis jualan mereka.Level enterprenership mereka tak perlu diragukan,merintis dari nol,merangkak dan guling dalam usaha tersebut bahkan mungkin puasa agar tidak banyak profit yang hilang untuk urusan makan.Dagangan mereka bertumpuk tinggi di rumahnya dan memberikan julukan baru : juragan.Bahkan beberapa diantaranya rela meninggalkan bilik bini mereka dan tidur bersama dagangannya.”Inilah hidup yang keras,takkan ada yang bisa melawan kehidupan selain dengan tanganmu sendiri,takkan ada orang besar lahir dari uluran tangan orang lain” Itulah kalimat motivasi yang selalu terpancar dimulutnya.Memang banyak hal yang rasional yang sangat mudah diproses oleh otak dan menghasilkan tindakan sesuai rasio.Namun adakah sedikit space untuk kalbu mereka.Untuk entitas yang tiada pernah dusta.Adakah mereka bergetar saat adzan memanggil dan beberapa orang tergopoh-gopoh menjemputnya?Adakah tangis batin ketika perilaku mereka terekam baik dibenak anak-anak mereka dan menciptakan alam bawah sadar ?
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual,tempat dimana penawaran dan permintaan talik menarik menciptakan keseimbangan.Itu ilmu yang aku pelajari selama ini.Tapi buatku pasar hanyalah seonggok tempat kumuh pengikis humanisme manusia dalam religi.Entahlah.
Rumahku tak jauh dari pasar.Rumahku hanya terpisah dari jalan raya dengan pasar,hanya diperlukan 30 detik untuk sampai di gerbangnya.Aku besar dan merasakan semangat tak jauh dari Pasar Sokaraja.Tempat itu merupakan denyut nadi pertama yang terbangun saat pagi menjemput bagi kota kecilku.Tempat itu mulai menggeliat dari sepertiga malam.Pasar merupakan sandaran harapan dimana tempat tersebut memberikan garansi atas kehidupanmu.Itulah mantra yang ditiupkan para setan penghuninya.Maka saat jam mulai bergerak ke angka tiga atau empat pagi,para penjual sayur,buah,dan banyak rupa-rupa bergerak beriringan dari rumah mereka.Aku dengar kebanyakan dari mereka berasal dari bukit-bukit terpencil di Suro atau Srowot dan memerlukan perjalan sekitar 1 jam yang paling dekat dan 2 jam untuk perjalanan yang lebih berliku.Maka iring-iringan itu disusupi semangat kesurupan duniawi,mereka berasal dari desa terpencil dan telah terbutakan atas magis pasar.Terbangun mereka di sepertiga malam untuk mulai memberesi dagangannya,saat Subuh mengudara mereka bergerak ke tempat menjanjikan itu.Sungguh ironi seperti ini yang aku lihat hampir setiap pagi.
Aku bukanlah ustadz atau anak pesantren,setidaknya talik ulur antara dunia dan akhirat sangat kentara disekitarku dan membuat nuraniku berkata .Aku bukanlah pemuda yang cukup cakap dalam beriman dan istiqomah di dalamnya.Mereka para pembudak harta berpikir secara rasional tentang pemenuhan kebutuhan meraka dan dengan sadar mengeringkan kepercayaan atas religi mereka.Urusan perut mereka prioritaskan di urutan tertinggi kebutuhannya.Hal-hal yang tidak berkaitan dengan kebutuhan primer seharusnya diminimalisir atau kalau perlu dihilangkan,itulah agenda harian mereka.Detik ini aku berpikir bagaimana pasar bisa begitu bengis dan mengikis sisi humanis manusia yang fitroh,suci.
Itu secuil kisah untuk mereka yang membudakan diri kepada hal paling rasional di dunia : HARTA.Untuk kelas yang lebih elite,bahkan golongan ini tak jauh-jauh dari area pasar.Mereka punya rumah-rumah yang selalu dibuat megah tiap tahunnya.Saat panggilan subuh memancar,mereka merapikan jualan menjanjikannya,snack atau makanan-makanan kecil atau apapun jenis jualan mereka.Level enterprenership mereka tak perlu diragukan,merintis dari nol,merangkak dan guling dalam usaha tersebut bahkan mungkin puasa agar tidak banyak profit yang hilang untuk urusan makan.Dagangan mereka bertumpuk tinggi di rumahnya dan memberikan julukan baru : juragan.Bahkan beberapa diantaranya rela meninggalkan bilik bini mereka dan tidur bersama dagangannya.”Inilah hidup yang keras,takkan ada yang bisa melawan kehidupan selain dengan tanganmu sendiri,takkan ada orang besar lahir dari uluran tangan orang lain” Itulah kalimat motivasi yang selalu terpancar dimulutnya.Memang banyak hal yang rasional yang sangat mudah diproses oleh otak dan menghasilkan tindakan sesuai rasio.Namun adakah sedikit space untuk kalbu mereka.Untuk entitas yang tiada pernah dusta.Adakah mereka bergetar saat adzan memanggil dan beberapa orang tergopoh-gopoh menjemputnya?Adakah tangis batin ketika perilaku mereka terekam baik dibenak anak-anak mereka dan menciptakan alam bawah sadar ?
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual,tempat dimana penawaran dan permintaan talik menarik menciptakan keseimbangan.Itu ilmu yang aku pelajari selama ini.Tapi buatku pasar hanyalah seonggok tempat kumuh pengikis humanisme manusia dalam religi.Entahlah.
Serang- menemukan kehangatan
Pagi ini,matahari menyusup di sela-sela pagi.Kabut tipis meresap dalam kaki-kaki bukit dan membaur jatuh dalam dedaunan,lekat didalmnya.Tak terlalu cerah pagi ini,mendung menyusup di sekitar scenic mengesankan ini.Bibit-bibit kehangatan masih tersembunyi di horison pagi.Setitik-titik terlihat semburat semangat mentari menembus kabut membias cahaya oranye menelusup pekatnya kabut ,diikuti kicauan burung geraja menyeruak keluar dari sarang bergerombol dan membentuk formasi V.Pagi ini,aku berada di riuh pertemuan kehangatan dan kedinginan pegunungan Serang,disela-sela orkestrasi pagi Illahi.Lepas dari kebisingian dan semua gegap gempita kota Purwokerto yang menyesakan.
Inilah hidup kawan.Merasakan dingin,menghisap lekat kehangatan warga pegunungan.Pegunungan ini tercipta bagai titik temu dingin dan hangat,kehangatan tercipta dari senyum kuning gigi warganya,terselip jambe nginang di sela mulut mereka.Inilah magis alam,mereka menciptakan kehangatan sendiri bernama keramahan.Membaur sekenanya,menyapa seakan keluarga mereka sendiri dan bercanda dengan amat sangat elegan.Mereka jauh dari keramaian,jauh dari rongrongan bengis ego,bebas dari setan bernama materialisme.Dari pegunungan ini mereka lahir dan menangkap scenic ini tiap hari,seakan-akan scenic pagi mengajarkan mereka tentang alam yang dengan tangan terbuka memeluk rumah-rumah mereka,menelusup di area paling hangat –hati-.
Pembubaran kepengurusan HMJA 2010 tampaknya memang sengaja terserak di sudut pegunungan ini.Untuk menemukan kembali arti sebuah keluarga.
Kisah Almamater yang Lain
Hari Kamis kemarin aku mendapat kunjungan dari teman SMPku.Kabarnya dia ingin bermain dan kembali bercerita tentang masa yang lampau.Diapun berkunjung kerumah dan membawa teman yang lain.Banyak kami bercerita tentang hal-hal getir di masa lampau,ketika kita masih terlampau kecil untuk melihat dunia dan ya..masih sangat remaja untuk menelaahnya.Aku pun teringat dulu dia adalah orang dengan IQ tertinggi di kelasku.Dia memang cerdas,bahkan itu terlihat dari caranya memandang berbeda atas soal matematika yang kami bahas.Dia bukan seperti kami,penjiplak,dia lebih suka menelaah menganalisis dan memberikan kesimpulan bahwa apa yang kami lakukan dalam soal tersebut terlalu bertele-tele.Dia memang berbeda.
Di sela lamunanku terdengar curhatan dia tentang hidup yang semakin keras,buas dan berasaskan hukum rimba.Semua orang tahu kapabilitasnya sebagai orang genius,tak ada yang meragukannya.Dia bercerita tentang penyakitnya-buta warna-telah banyak menutup peluangnya untuk bisa bekerja.Tes buta warna Ishihara yang menyelipkan nomer di tiap lingkaran kecil yang warna warni,dia tidak bisa membedakannya.Aku kembali skeptis atas rekruitment model itu,apakah seorang jenius harus benar-benar tertahan oleh keformalan belaka.Memang kadang ada pekerjaan yang mengharuskan mengetahi warna tapi secara peluang perusahaan tersebut kehilangan suatu hal yang langka -sumber daya manusia handal.Dia tidak melanjutkan perguruan tinggi,hanya sampai ke sekolah kejuruan (STM dibaca).Yang akhir-akhir ini marak dipropagandakan SMK-Bisa !!!.Hah..kenapa degala hal di negeri ini sangat tidak adil,baru aku tahu bahwa hanya negeri ini yang merelakan warga negaranya yang sebenarnya mampu secara kapabilitas dan pemerintah membelokan hal itu dengan memberikan tempat prestisius di zaman global : BURUH , PEKERJA LAPANGAN !!
Sementara itu disudut lain kampusku,aku banyak melihat orang yang sangat perlu dikasihani.Mereka terlalu bekerja keras dengan otaknya untuk sekedar memahami,untuk sekedar mencari tanda tangan dosen pembimbing,untuk sekedar tahu cara membaca jadwal mata kuliah.Mereka tak seharusnya disini-menara gading pendidikan-mereka orang-orang yang punya dan ya menurut saya hanya menurunkan keunggulan kompetitif yang dipunyai kampus ini.Dandanan yang terlihat tidak seharusnya,foto-foto terbaru yang pada dasarnya sama,make up...sebagian ada yang tipe seperti ini.Dan aku melihat itu pada temanku yang ini.Keledai dungu yang mendarat di almamater nomer satu Nusantara.Teknik Sipil..boy...bayangkan itu.Dia bercerita tentang bagaimana Yogyakarta dengan kehidupan glamour,bahasa yang wetan dan Njowoni.Entahlah mungkin aku yang tak terlampau mengenalnya atau hanya terjebak pada penampilan luarnya yang ya..,memprihatinkan.Tapi bukan dia yang aku bahas,tentang proses masuk mahasiswa kodekteran di almamaternya ya nilainya funtastis,ya telah menutup pintu-pintu harapan kaum papa,yang telah menjadi Dajjal atas panjatan doa malam mereka,yang telah menjadi kutukan bagi orang tua yang tak berpunya.Dua ratus lima puluh juta kawan...angka yang hanya mampu ditembus cukong-cukong ekspor impor,pengusaha nakal dan koruptor ulung.Itu hanya biaya masuk dan seratus juta untuk tiap semester.Silakan ucapakan selamat tinggal untuk pintu gerbang perubahan itu...untuk jaket biru kebesaran itu..untuk kebangaan seantero kampung.
Dari kedua temanku aku belajar tentang tenggang rasa,tentang kelapangan dada atas jarak yang luar biasa lebar dinatara kita semua.Si SMK besar dan berkembang di Universitas terbesar di dunia -Hard University (Universitas Kehidupan).Segala partikel dan molekul pintar di otaknya tak mampu menembus tembok bernama takdir.Dia belajar atas pahit getir kehidupan,menganalisa dengan hal paling utama -hatinya- dan menarik kesimpulan dengan nuraninya.Di tempat itu tak ada penilaian atas semester ini tak ada gelar summa cum laude atau sekedar cum laude,buat dia sekedar lolos dari fase ini adalah hal terbaik baginya.Fase itu bernama pengangguran.Masalah kronis negeri ini dan menjadi kanker bagi para pengidapnya,semua orang akan merujuki sebagai pemalas,tidak produktif dan banyak hal negatif melekat didiri orang tersebut bagai tatoo.Pesanku kawan : Jangan terlalu berharap menggantungkan citamu pada penguasa,terlalu rawan dakit hati.
Dan temanku,si Orang dari almamater wahid Nusantara telah memberikan perspektif baru atas sudut-sudut lain kehidupan kampus ini.Aku kembali merenung bagaimana negeri ini bisa kuat jika para kaum peubah nasib (mahasiswa,red) sudah terjangkiti virus kekayaan.Ya dengan kibasan uangnya mereka bisa berbuat semaunya.Mantra paling mujarab di negeri ini adalah rupiah,itu juga yang merasuki para birokrat almamater nomer wahid itu.Padahal mereka jauh-jauh mendapat gelar Professor dari luan Nusantara,apakah ada hal yang rasional tentang masuknya para kerbau uang ini??Entahlah..aku hidup di zaman yang terlanjur bengis atas kaum papa.Semoga ada pencerahan pagi ini.
Globalisasi : Penggoblogan Sedunia !!!
Hari ini aku masih berkutat dengal hal paling monumental di millenium ini.Sebuah konsep gigantis penggabungan semua negara-negara dalam bingkai tanpa batas,konsep tentang hilangnya tapal batas wilayah negara dan mentahbihkan satu hal : PERSAINGAN !!!
Aku tak pernah habis pikir.Ketika konsep itu mengemuka dan negara-negara di tiap simpul regional mulai membuka kekuatan ekonomi baru.Eropa dengan mata uang Euronya,Indonesia melakukan CAFTA dengan China.Apakah ini sebuah solusi untuk tatanan ekonomi yang lebih baik??sebuah tatanan ekonomi ideal yang memberikan keleluasaan semua elemen masyarakat di dunia untuk menikmati menara gading bernama kesejahteraan.Apakah hal itu dapat terlihat hingga detik ini???
Konsep Globalisasi adalah produk kolonialisme jenis baru,sebuah agenda mengusasai suatu teritory dengan menguasai sektor paling krusialnya yaitu perekonomian.Globalisasi memberikan gap atau jarak yang semakin melebar antara sang pemilik modal dan kaum buruh.Semakin jauh antara negara pengglobal dan negara terglobal.Bayangkan milyaran US dolar meluncur ke kantong-kantong perekonomian negara dunia ketiga.Uang itu menghasilkan pabrik-pabrik baru dengan peralatan yang memukau.Atas nama pembukaan lapangan kerja,para penguasa membukakakan lebar-lebar pintu investasi mereka.Mereka telah MERELAKAN PENJAJAHAN itu BERLANGSUNG !!!
Atas nama investasi,para penguasa daerah-daerah pun lantas latah dan membuka semua jalur permodalan.Sebuah ironi negara besar dengan sumber daya alam melimpah dan SDM membludak,harus menengadahkan tangan kepada negara super power.Tidakkah mereka sadar kita disini adalah hasil ekspansi produk mereka,dengan tenaga kerja murah kita,biaya dapat ditekan sampai amat sangat minimal.Bagaimana dengan jenjang karir para buruh??SELALU MENJADI BURUH !!!
Aku bukan orang yang skeptis atas "niat baik" mereka.Aku cuma menyayangkan konsep gigantis ini disambut euforia penjajah di seluruh pelosok bumi.Agenda globalisasi hanya membuat Nusantara terglobal dan hilang kedaulatan ekonomi,hukum,dsb.Kita tak butuh modal mereka.Kita lakukan dengan tangan kita sendiri,dengan kaki kita sendiri berdiri tegak melawan Goliath.Perlawanan ekonomi Globalisasi adalah Entreuprenership.Konsep pengembalian martabat bangsa buruh ini.
Aku tak pernah habis pikir.Ketika konsep itu mengemuka dan negara-negara di tiap simpul regional mulai membuka kekuatan ekonomi baru.Eropa dengan mata uang Euronya,Indonesia melakukan CAFTA dengan China.Apakah ini sebuah solusi untuk tatanan ekonomi yang lebih baik??sebuah tatanan ekonomi ideal yang memberikan keleluasaan semua elemen masyarakat di dunia untuk menikmati menara gading bernama kesejahteraan.Apakah hal itu dapat terlihat hingga detik ini???
Konsep Globalisasi adalah produk kolonialisme jenis baru,sebuah agenda mengusasai suatu teritory dengan menguasai sektor paling krusialnya yaitu perekonomian.Globalisasi memberikan gap atau jarak yang semakin melebar antara sang pemilik modal dan kaum buruh.Semakin jauh antara negara pengglobal dan negara terglobal.Bayangkan milyaran US dolar meluncur ke kantong-kantong perekonomian negara dunia ketiga.Uang itu menghasilkan pabrik-pabrik baru dengan peralatan yang memukau.Atas nama pembukaan lapangan kerja,para penguasa membukakakan lebar-lebar pintu investasi mereka.Mereka telah MERELAKAN PENJAJAHAN itu BERLANGSUNG !!!
Atas nama investasi,para penguasa daerah-daerah pun lantas latah dan membuka semua jalur permodalan.Sebuah ironi negara besar dengan sumber daya alam melimpah dan SDM membludak,harus menengadahkan tangan kepada negara super power.Tidakkah mereka sadar kita disini adalah hasil ekspansi produk mereka,dengan tenaga kerja murah kita,biaya dapat ditekan sampai amat sangat minimal.Bagaimana dengan jenjang karir para buruh??SELALU MENJADI BURUH !!!
Aku bukan orang yang skeptis atas "niat baik" mereka.Aku cuma menyayangkan konsep gigantis ini disambut euforia penjajah di seluruh pelosok bumi.Agenda globalisasi hanya membuat Nusantara terglobal dan hilang kedaulatan ekonomi,hukum,dsb.Kita tak butuh modal mereka.Kita lakukan dengan tangan kita sendiri,dengan kaki kita sendiri berdiri tegak melawan Goliath.Perlawanan ekonomi Globalisasi adalah Entreuprenership.Konsep pengembalian martabat bangsa buruh ini.
Hari ini..sejarah baru tercipta
Hari ini,12 Januari 2011.Matahari masih bersembunyi di peraduannya.Awan agak menghitam disana-sini menyiratkan kemuraman sepertinya.Agak kehilangan keniscayaan seperti sang Mentari untuk mengawali hari ini.Tapi tidak dengan aku dan para teman Topmen dan Kabid tentunya. Riefki Paketua,Anggud-Pasek-,Denis-Pasat-,Meta,Imeng,Ita,,Intan dan saya sendiri.Kami Pengurus HMJA 2011 telah menemukan hal magis -semangat kekeluargaan-sesuatu yang mendasari setiap gerak kami selanjutnya.Sebuah onggokan puzzle terakhir yang akan melengkapi sebuah keluarga.
Kemarin,kami merumuskan hal yang agak gila dan srenk.Sesuatu yang berada diluar batas kewajaran..Ya bisa disebut sebuah theme song.Bukan hal yang biasa untuk kami mencoba membongkar pasang lagu-lagu yang sedang ngehits dan memasukan lirik yang akan memberikan semangat kepada pengurus yang lain.Untungnya saya beruntung mempunyai teman-teman Kabid dan Topmen yang bisa dikategorikan sebagai Extraordinary Person atau yang lebih fenomenal bisa lah mereka disebut Extra Terestrial Humanoid,hehe just kidding.Orang-orang yang berfikir out of box dan berani berteriak ya kita ....Beda !!!...Untuk hal yang lebih baik.
Dan terpilihlah lagu yang familiar yang meraih banyak penghargaan sana-sini.Laskar Pelangi-lagu garapan band Nidji yang bergenre etnik dan menyemburatkan semangat-ini terpilih dengan gampang tak banyak diplomasi.Dan para pemikir inti si Imenk,Ita,Rifki,Anggud sangat bersemangat merusak lagu tersebut,hehehe :P.Sementara Meta -Kabid Penalaran dan Keilmuan- dengan segala nalar kritisnya masih memberikan argumen dengan metode-metode penarikan hipotesa antara chi squre..halah apa itu...dan berdoa dalam hati "Ya Tuhan..ampunilah kegilaan teman-temanku..dan selamatkan aku dari godaan mereka yang menyesatkan".Hahahaha.Sayangnya aku tidak terlampau lama dalam proses ini,kebetulan ada desain yang harus diselesaikan dan deadlinenya hari ini.
Sekitar jam setengah lima.Kondisi waktu itu tak pernah secerah itu.Mentari hangat mendampingi sore kita.Membiaskan dominan oranye yang menawan dan bersenandung sebuah kepercayaan atas orang gila di bumi Unsoed.Setelah packing beresin laptop dan save file Corel yang kelar.Aku berjalan menuju area Gedung F-area kita ngumpul tadi.Sayup-sayup terdengar suara-suara abstrak yang sulit untuk dinilai kualitasnya.Suara-suara yang keluar dari goa yang penuh tekanan,dibuat-buat sedimikian rupa,diimprovisasi sana-sini tapi tetep ya gitu abstrak banget !!!!hehehe... Sejenak aku berdiri,memandangi mereka yang bergandengan tangan dan sekuat tenaga berkicau dengan indah-menurut mereka sich.Tapi hal magis terjadi,aku merinding....Wow sangat jarang untuk jenis suara seabstrak ini.Rupanya itu.Hal itu yang membaut bulu kuduku meremang.Sebuah semangat teman,hal paling prestisius yang dimiliki manusia dan yang memberikan motor untuk terus berjalan,berlari dengan terjatuh lalu bangkit..berjalan lagi dan lari sekencang-kencangnya.Itulah semangat para humanoid di depanku ini.
Sedikit bocorannya nie....
Theme Song HMJA 2011
Kita Akuntansi....
Ayo kita bergandengan tangan..
Tebarkan senyummu untuk dunia
Kibarkan Semangat Jiwa...
HMJA....
We are family
Takkan terikat waktu
Rumah kita HMJA
HMJA Kita Semua
Reff :
Berlarilah tuk mengejar citaWe are family never leave you aloneCause always gone be togetherOne love for HMJARumah KitaSelamanya 2x
Semoga theme song ini mampu menyatukan kita semua.Kita terlahir dari rahim yang berbeda,tumbuh dan berkembang dari lingkungan yang amat sangat rupa-rupa.Dan di tempat asing bernama Unjendir eh Unsoed (Universitas Jendral Soedirman).Di tempat sarangnya hedonisme dan keegoisan loe-loe gue-gue.Aku menemukan arti keluarga.Ya...HMJA adalah akuntansi..Akuntansi adalah kita semua...
VIVA HMJA >>>!!!!!!