Popular posts

Anggaisme

Anggaisme adalah sebuah ide pemikiran akan suatu hal sehari-hari menurut pandangan saya yang amat sangat subyektif.Ruang kosong itu menjadi bentukan ekspresi saya ,bentukan itu saya dedikasikan untuk ruang pribadi,untuk mereka yang tertulis didalamnya dan obyek yang terpilih.Jadilah subyektif dan temukan dirimu.

Mengenai Saya

Aku terlahir dengan nama Angga Guidanto Hidayatulah.Masih mencari proses menemukan diriku yang sebenarnya dan sangat menginginkan tantangan kehidupan... Akulah pria yang menantang gunung-gunung tantangan.. Yang siap jatuh dalam jurang kegagalan.. Aku ingin merasakan HIDUP !!!!

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Archive for Agustus 2012

Gaudemus igitur

Kamis, 02 Agustus 2012
Posted by Catatanku
Gaudeamus igitur Juvenes dum sumus. Post jucundam juventutem Post molestam senectutem Nos habebit humus. ........................ ........................ ........................ ........................ Vivat academia! Vivant professores! Vivat membrum quod libet Vivant membra quae libet Semper sint in flore.
Syair-syair itu terdengar aneh di membran telinga kami . Vokal yang naik turun dalam alunan beat yang diatur oleh choirmaster. Nadanya rancak dan teratur. Setiap choir memainkan perannya masing-masing.Peran yang telah diamanatkan dan terbagi dalam sopran, alto, tenor dan bas. Masing-masing konsisten atas perannya dan membentuk nada-nada dinamis yang saling mengisi jiwa lagu tersebut. Harmonisasi semakin terasa menusuk dengan alunan piano yang mengalun smooth. Disitulah aku mendengar nada aneh dengan pakaian panjang selutut dan topi aneh bernama toga.

 Hari ini semua orang bahagia, bergandengan tangan sambil menyunggingkan senyum yang seolah mengembang sedari padi, tak lupa riasan make up terbaik yang disiapkan sedari subuh.Seolah hari ini adalah balasan dendam dan luapan kegembiraan setelah sekian tahun bergelut dengan buku dan sekian ratus galau dalam cinta. Kegembiraan itu terasa lebih manis dengan lusinan sanak family yang ikut merayakan suksesi, para pasangan yang sedari pagi mengantri membeli bunga dan belasan teman (biasanya yang belum lulus) mengucapkan selamat. Inilah memontem untuk hidup, untuk kembali memberikan perspektif tentang pencapain hidup. 

 Mungkin wisuda merupakan akhir dari sebuah studi tapi hakikatnya wisuda merupakan kehidupan. Seperti halnya gaudemus yang secara eksplisit menceritakan kehidupan. Mengajak kita untuk bergembira untuk ceria selagi maut belum merenggut nyawa. Ajakan itu pula yang membuat kita kembali merenungkan apa obsesi kehidupanmu. Tentu bukan sekedar bayi, tumbuh, remaja, alay(kalo ada yang mengalami masa ini), dewasa, bekerja, menikah, punya anak, dsb,dsb. Tidakkah hidup itu terlampau singkat untuk dilakukan secara formalitas. Sempr sint in flore!!!